Bisik Rindu Dari Daratan (Puisi Achmad Hidayat Alsair di Buku Antologi Bersama “Rumah Abadi”)
--
Ada bisikan dari tubuh tiang-tiang yang berdiri
menanyakan arah perahu yang memunggungi matahari
temali yang mekar dalam pekatnya buih lautan
perpanjang masa kembang layar yang mengantar pelan
Lalu bisik terdengar dari dalam sebuah peti kayu
yang berisi buku-buku harian bersampul lapuk
dan lautan mengalunkan petikan sitar nan sayu
hati yang menahan rindu kemudian berubah remuk
Sebuah suara lembut membisik hangatnya pertemuan
kepada seorang nahkoda kapal yang muatannya adalah kesepian
gemetar dia oleh berbagai memori yang memancar
sebuah kilasan wajah kekasih yang duduk menatap laut dengan sabar
dari sebuah kursi yang mencium lekat bibir jendela kamar
Si pelaut menyerah pada bisikan itu, kemudi lalu berputar
Sebuah bisikan dari doa-doa kekasih yang dihantarkan malaikat
Dan kini parasnya menjadi rona jingga terang di ufuk Barat
(Makassar, Maret 2016)
(Puisi ini turut dimuat dalam buku antologi bersama “Rumah Abadi” terbitan Tidar Media)