Menjadi Burung Hantu, 1995 (Puisi-puisi Achmad Hidayat Alsair di Jurnal Asia Medan, Sabtu 5 Agustus 2017)
--
Ada dua puisi saya yang kali ini dimuat di rubrik “Kreasi” harian Jurnal Asia Medan, edisi Sabtu 5 Agustus 2017. Berikut ini salinan semua puisi tersebut.
______________________________
Menjadi Burung Hantu
Kebijaksanaan
tidak memerlukan
leher yang bisa berputar
tiga ratus enam puluh derajat, kisanak.
Apa Anda sudah pernah merasakan tercekik?
(Makassar, Mei 2017)
______________________________
1995
Membaca namaku adalah hasil mantra para tenung
perlambat denyut usai menempa kemarau
Berangkat menuju keramaian gerbang rahim
stasiun ini tanpa rel dan kereta lokomotif
Seseorang meraih tanganku, menungguku tertawa
dia beri aku kata untuk menghidupkan nadi
Jantungku rela menulis kalimat berhawa malam
tapi aku bukan pelancong, ingin pula belajar sembunyi
(Makassar, Desember 2016)