Merayakan Kegetiran
--
Lihatlah, dia coba menari gemulai.
Merayakan rasa sakit hati.
Lihatlah, gerakannya menjadi badai.
Menerbangkan seluruh masa lalu.
Lihatlah, bibirnya terkatup rapi.
Mencoba menahan nyeri.
Tiba-tiba dia berteriak,
meluapkan nama yang terkasih.
Rindu melayang di sekelilingnya,
mencari celah menuju matanya.
(Makassar, 7 Desember 2015)
(Pernah dimuat di Kolom Puisi Koran Identitas Universitas Hasanuddin, No. 854, tahun XLII, edisi awal Maret 2016)