Rubah (Puisi Achmad Hidayat Alsair di Fajar Makassar, Minggu 5 Juni 2016)
--
Ada satu puisi saya berjudul “Rubah” yang dimuat dalam rubrik “Budaya” harian Fajar Makassar edisi Minggu, 5 Juni 2016. Di lembar yang sama juga turut dimuat cerita pendek karya bang Muhammad Amir Jaya berjudul “Wali Kota Baru”, puisi-puisi Rachmat Faisal Syamsu (“Rindu Ramadhan 1”, “Rindu Ramadhan 2” dan “Rindu Ramadhan 3”) serta Apresiasi Kasman Mc Tutu dengan judul “Mendaras Natisha, Mengaji Parakang”. Berikut ini salinan puisi saya yang dimuat.
______________________________
Rubah
Ode untuk Leicester City FC
Lihatlah, dia mengintai dari jauh
berkali-kali jerembap dalam jurang
berkali-kali gulat dengan pekat lumpur
berkali-kali pelanting oleh rembulan biru.
Tapi tetap saja dia menolak gelimpang
ruas-ruas cakarnya menipis sudah kikis
tapi dia yakin pada akhirnya tumbuh kembali
sebaran bulu karena terjang para gergasi
tapi dia yakin pada akhirnya tumbuh kembali
gemeretak tulang oleh ribuan mata tombak
tapi dia yakin pada akhirnya satu kembali.
Maka semadi dia dalam sarangnya,
susun rencana taklukkan cakrawala.
Kukunya dia asah, menajam.
Bulunya menumbuh, samaran.
Tulangnya menyatu, mengeras.
Dan rencana dia jalankan
seakan tamu hari ini adalah kekalahan
gergasi terpelanting ke dalam jurang
rembulan biru tenggelam dalam kubang
para penombak terusir dan gelimpang.
Di atas bukit dia membusung
menghirup senja beraroma kemenangan,
dan dia bersiap kelana ke padang sabana.
(Mei 2016)