Pedoman Buka Puasa, Buletin Khusus (Puisi-puisi Achmad Hidayat Alsair di FloresSastra, 27 Juni 2016)

Achmad Hidayat Alsair
3 min readJan 15, 2017

--

Ada tujuh puisi saya yang tayang di kanal “Puisi” situs sastra daring regional NTT, FloresSastra.com pada 27 Juni 2016. Tautan menuju artikel : http://floressastra.com/2016/06/27/pedoman-buka-puasa-sepilihan-puisi-achmad-hidayat-alsair/. Berikut ini salinan seluruh puisi tersebut.

______________________________

Buletin Khusus

(catatan setelah menonton The Conjuring 2 dan mendengar lagu The Clash)

London memanggil-manggil
suaranya berasal dari dunia bawah
aku hanya duduk, tersesat dalam sebuah deretan

London memanggil-manggil
musim hujan ingin dirinya disembah
aku telanjur nyaman, nikmati puluhan suara jeritan

London memanggil-manggil
petir di langit bersumpah serapah
aku diam mematung, mengukir takut di pintu ingatan

London memanggil-manggil
langkah-langkah jenjang kalah jumlah
aku hendak bertapa, enyahkan jejalan kenyamanan

London memanggil-manggil
perang telah berkecamuk dan membelah
aku menunggu dirimu, riang menyambut awan cendawan

15 Juni 2016

______________________________

Percakapan di Malam Minggu Kemarin

“Mengapa puisi dan lirik lagu kebanyakan
selalu dan tak jemu berkisar musim hujan
serta berlatar September hingga Februari?
Hingga sekarang ini belum kupahami”
“Bagaimana dengan Hujan Bulan Juni ?”
“Kalau yang itu terang sebuah anomali
Bulan-bulan tersebut pasti penuh kenangan
tentu saja untuk mereka yang kasmaran”
“Sayang sekali tak mampu kuhitung hari
atau mengatur kenangan bak pegawai administrasi”

19 Juni 2016

______________________________

Kebanjiran

Matamu terpejam
tetap saja terang yang terlihat
tak ada lampu neon
hanya proyeksi parasmu
bersemayam di dinding
menggenang di lantai
Kau dan aliran air
berlinang menuju muara
aku berjinjit di atas kasur
menggigil melihatmu berontak

20 Juni 2016

______________________________

Pencumbu Malam

Apa kabar malam? Kau masih rindu belai dari jemari ringkihku?
Kuharap ya, aku butuh tubuh untuk dielus dan melepas kesenyapan.
Lekas berganti busana, apa lagi yang kau tunggu?
Kita tak punya banyak waktu, lampu jalan dan aspal kini menjadi lawan.

19 Juni 2016

______________________________

Berkumpul

kugerakkan khayalku menembus batas-batas
menuntut keliaran birahi para lelaki
atau ingin tahu mengenai segala sesuatu
instalasi penggerak kemalasan dinyalakan
mulailah aku menjalin arah, bertanya kemana
sebuah gagasan timbul tenggelam
coba segala, mungkin kurang tepat
suara-suara sayup pasangan kekasih
dan deru yang timbul dari seberang jalan
tetap bergulat dengan kesunyian masing-masing
enggan berkata, dan tak mau bicara
kita menunggu hingga malam tiba
cerita mengenai asmara dan patah hati
kisah-kisah picisan penuh semangat
air mata menggenang di teras, memukul bangku
lalu pergi menjadi pilihan masuk akal

21 Juni 2016

______________________________

Bertikai

sepasang mata yang terus nyalang
mendelik cari-cari, tetap samar
pengakuan terhadap sesuatu
mungkin hanya sebuah pertanyaan
tentang tebakan dan jawabannya
engkau tak kunjung lihai
kata-kata melayang tanpa nyali
sementara permukaan meja tetap tenang
sebaran pandangan asimetris
meraih kemudian membanting
tanganku tengah siap menyekapmu
terserah akan pasrah atau melawan
bersiaplah, aku menerjang

21 Juni 2016

______________________________

Pedoman Buka Puasa

Jika telah sampai di ujung ufuk
berhentilah dari keriuhan yang kau buat sendiri
bermanislah dengan senja penunggumu
menukar peluh atau cuma-cuma (siapa peduli?)
tetaplah tenang saat menyantap
segala nikmat kini tersaji di hadapanmu
jangan mencari-cari yang tidak ada
percuma, sayang
kita akan kenyang sebelum waktunya

23 Juni 2016

--

--