Ruang Interogasi (Puisi Achmad Hidayat Alsair di Fajar Makassar, Minggu 27 Maret 2016)
--
Ada dua puisi saya yang dimuat di rubrik “Budaya” surat kabar harian Fajar Makassar edisi Minggu, 27 Maret 2016. Di lembar yang sama termuat pula cerita pendek Ellyyana Said berjudul “Cerita di Atas Ranjang”, puisi-puisi Muh. Syakir Fadli (“Pemilik dari Setiap Doa” dan “Sepenggal Kekesalan”) serta apresiasi dari Rasdianah ND berjudul “Tidak Semua Hal dari Perempuan Harus Dimengerti”. Berikut ini salinan seluruh puisi yang saya sebutkan sebelumnya.
______________________________
Ruang Interogasi (1)
Kini aku terluka,
menjadi buih berkulit tipis,
sulit bernafas dan mengejang,
sengal tak kunjung lekang,
dinding telinga yang gemuruh,
pandang berubah mengabur.
Jiwaku tak ubahnya pendulum,
terbentur tak keruan selalu.
(Makassar, Maret 2016)
______________________________
Ruang Interogasi (2)
Proyeksi dengar nan bising,
suara sumbang lantang
nalar berputar kencang,
dalam ruangan bau pesing.
Pukulan penuh amarah,
teriak yang paksa
tendang terurut di selangka,
cucur darah kepala.
Ruang yang pengap,
lihat dalam gelap,
namun siksa menderap
dan jiwa tetap ratap.
Aku terkungkung
dalam erat pasung.
Kepal dan pentung
ragaku mulai apung.
(Makassar, Maret 2016)